Rabu, 13 Mei 2009

KANDUNGAN RACUN DALAM SEBATANG ROKOK


OBROLAN TENTANG ROKOK DI POS KAMLING
Suatu hari disebuah pos kamling ada beberapa orang tua yang sedang mengobrolkan sebuah acara di televisi tentang rokok. Pak Alim bilang sama pakdhe Jo kalo bisa pakdhe Jo berhenti merokok lantaran ada tengara bahwa merokok itu dilarang oleh agama. "Siapa bilang merokok itu dilarang ?!" tanya pakdhe Jo yang agak tersinggung. Bayangkan saja .....gimana nggak tersinggung kalo rokok itu sudah menjadi "makanan favoritnya". Seharinya pakdhe Jo bisa menghabiskan sekitar 2 bungkus rokok lokal bahkan kalo ada yang nawari ya bisa lebih. "Ya ulama-ulama Islam, mengatakan bahwa merokok itu haram" jawab pak Alim. "Wah.. kamu itu mengada-ada, kemarin saya ikut sholat di musholah dekat rumahnya Kang Di. Selesai sholat maghrib, pada ngobrol-ngobrol sambil klepas-klepus rokok'an, termasuk yang jadi imam".
"Ya... Kang Jo, ngrokok itu kan juga merugikan kesehatan, juga pemborosan" sela paklik Jufri. "Ah.. kamu tahu apa tentang kesehatan Juf..? buktinya kamu nggak ngrokok, batukmu nggak sembuh-sembuh kaya kambingku nggak ngrokok juga sering batuk-batuk". Dibilangin begitu paklik Jufri kontan membalas, "Dasar kamu nggak pernah sekolah, makanya nggak bisa baca, coba baca dibungkus rokokmu itu, bisa baca nggak ?" "Dasar buta huruf, makanya ikut kejar pakat A sana !" Hei.. tak bilangin Juf..." sela pakdhe No. "Waktu Kang Man disuruh berhenti ngrokok sama dokter, kang Man malah ketawa". "Soalnya dokternya nyuruh berhenti ngrokok, tapi sambil merokok, khan lucu...". Makin lama obrolan makin meninggi nadanya. Dari pada ikut terlibat aku yang dari tadi mendengarkan, maklum yang muda sendiri, lebih baik pulang biar nggak terlibat pertengkaran mulut.
Nah ini referensinya, rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah dan sering dicampuri dengan rajangan cengkih dan kalo ada ditambah saus. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah didalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung. Nah kalo ini saya sangat percaya sekali, rokok dapat menyebabkan KANKER alias "kantong kering" alias gak punya duit.
Tapi bagi saya yang nggak ngrokok, merokok itu gak ada untungnya malah merugikan antara lain ekonomi keluarga, kesehatan, serta yang saya pahami merokok itu hukumnya dalam Islam adalah makruh. Artinya kalo merokok itu nggak berdosa tapi tercela, tapi kalo ngga ngrokok dapat pahala insya Alloh.